Kepuhdoko – Pondok Pesantren Darul Ulum Kepuhdoko di Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, mengadakan peringatan Hari Santri Nasional (HSN) yang dihadiri oleh seluruh santri dan tokoh NU dari kecamatan Tembelang dan Kesamben. Upacara bendera dipimpin oleh Ketua Yayasan Pondok Pesantren Darul Ulum, KH. Mustain, yang juga menjadi inspektur upacara.

Dalam wawancaranya, KH. Mustain mengungkapkan bahwa peringatan Hari Santri Nasional dilakukan sebagai bentuk rasa syukur dan diikuti oleh para ustadz dan ustadzah pondok, pengasuh pondok, pengurus NU dari Tembelang dan Kesamben, pengurus Muslimat Tembelang, Fatayat Tembelang, Ansor Tembelang, IPNU dan IPPNU, serta Muslimat dari Kesamben. Setelah upacara, acara dilanjutkan dengan tumpengan.

KH. Mustain juga menjelaskan bahwa Hari Santri Nasional diperingati untuk mengenang Revolusi Jihad yang terjadi pada 22 Oktober 1945. Para tokoh kemerdekaan dan kyai pada masa itu tidak tinggal diam dalam revolusi kemerdekaan dan menjiwai serta mempertahankan NKRI. Oleh karena itu, para santri harus menghayati perjuangan tersebut dan tidak terpengaruh oleh ajaran lain yang dapat membelokkan.

KH. Mustain berharap agar anak didik di pondok pesantren dapat memahami sejarah tersebut dan menjadi penggerak generasi muda yang cerdas, kreatif, dan bertaqwa kepada Allah SWT. Santri juga diingatkan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta tidak terpecah belah oleh egoisme sektoral dan kelompok yang dapat mengancam kebhinekaan bangsa. Selain itu, para santri diharapkan selalu patuh dan hormat kepada para Ustadz, Guru, dan Kyai yang telah memberikan waktu dan ilmunya.

KH. Mustain menutup pesannya dengan menyatakan bahwa Hari Santri Nasional adalah kebanggaan semua orang dan para santri tidak boleh terbawa arus tawuran, obat-obatan, dan perilaku negatif lainnya. Hari Santri Nasional adalah hari kita semua untuk menghargai perjuangan para tokoh kemerdekaan dan kyai serta mempertahankan NKRI.